Minggu, 26 Juni 2011

...ninja ver. ori


Cerita ini hanyalah cerita fiksi...q kepikiran pengen bikin cerita ini setelah ngeliat acara cartoon KATTUN...wkwkwk kayanya bakalan keren kalo jin dan kame dibikin jadi tokoh utama dalam cerita ini. Cerita ini adalah versi awal dari postingan q sebelumnya, karena sebenarnya pas ngebikin cerita ini q kok ngerasa kalo ceritanya tuh agak-agak menjurus ke yaoi. Akhirnya q rubah dikit deh, q ilangin bagian yaoinya trus q posting diblog. Tapi ternyata malah kata temenq (pipit chan) ceritanya lebih bagus kalo dibalikin ke versi yaoinya (walaupun sebenernya juga ga terlalu yaoi c...) akhirnya...inilah dia ceritaq versi ori nya (versi awal sebelum diedit). Karena q masih pemula bgt dalam hal tulis menulis q mo minta maaf kalo ternyata hasilnya kurang bagus ataupun kurang berkenan terutama buat para fansnya KATTUN dan terutama buat para fans nya AKAME, gomen na.....

Jepang................

Dibeberapa daerah telah terjadi beberapa penculikan anak. Penculikan tersebut selalu terjadi dimalam hari ketika sang anak sedang terlelap tidur. Sang penculik tidak meninggalkan jejak. Anak tersebut langsung tiba-tiba menghilang seperti dibawa pergi oleh hantu. Anak yang diculik selalu berjenis kelamin cowok, berusia antara 5-6 tahun dan anehnya sang penculik tidak meminta uang tebusan. Nasib anak yang diculik pun tidak dapat diketahui. Mereka seakan-akan menghilang dari muka bumi ini. 

Disebuah tempat yang sangat terpencil dan jauh dari keramaian.....Anak-anak yang telah diculik dikumpulkan. Mereka tidak dapat melarikan diri karena tempat tersebut sangat tertutup dan tersembunyi. Disekelilingnya banyak terdapat jebakan yang sangat mematikan. Tempat itu sendiri berada diatas sebuah tebing yang curam yang sangat sulit untuk dilewati.

Ditempat tersebut anak-anak yang diculik dilatih untuk menjadi seorang ninja pembunuh. Mereka diajarkan untuk tidak mempercayai orang lain, mereka harus dapat bertahan hidup seorang diri. Siapa yang lemah maka dia tidak dapat bertahan lama disana.

Waktu terus berganti...........kini mereka telah tumbuh dewasa. Dari ratusan anak yang diculik hanya tinggal beberapa orang saja yang mampu bertahan hidup. Kerasnya kehidupan ditempat pelatihan tersebut membuat mereka kehilangan ingatan masa kecilnya. Mereka tidak mempunyai keinginan sendiri dan juga telah lama membuang emosi mereka. Mereka hanya menuruti apa pun yang diperintahkan oleh atasannya, jika atasannya meminta mereka untuk membunuh diri mereka sendiri tanpa berpikir panjang mereka akan menuruti perintah tersebut. Mereka benar-benar telah di brain wash untuk menjadi alat pembunuh yang sangat kejam dan tidak pernah gagal dalam melaksanakan tugasnya. 

Sebagai puncak dari pelatihannya mereka dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, kemudian mereka harus saling membunuh teman satu kelompoknya sampai tersisa 1 orang yang hidup dari masing-masing kelompok. Yang bertahan hidup itulah yang akan diangkat menjadi seorang ninja dan akan segera mendapatkan tugas sesuai dengan permintaan klien.

Kame adalah salah satu ninja yang dapat bertahan hidup dalam ujian tersebut. Bila dibandingkan dengan teman-temannya yang lain kemampuannya sebagai ninja diatas rata-rata. Dia bagaikan bayangan, gerakannya lincah dan cepat. Tugas-tugas yang diberikan padanya selalu diselesaikan dengan cepat, sempurna dan tanpa rasa belas kasihan.

Ditempat lain.....hiduplah seorang bangsawan yang jabatannya cukup berpengaruh di jepang pada masa itu. Dia diberi tugas oleh raja untuk memimpin sebuah kota. Bangsawan itu tinggal bersama istri dan seorang anaknya. Walaupun jabatannya sangat tinggi bangsawan itu sangatlah dermawan, dia selalu membantu rakyat yang kesusahan tanpa memikirkan statusnya. Dia menganggap semua orang adalah sama dan hal itu diajarkan pada anaknya, jin. Sejak kecil jin dilatih menjadi seorang samurai, tetapi karena sifatnya yang baik hati dan sangat mengasihi orang-orang disekitarnya dia memilih untuk menggantungkan pedangnya dan berjanji tidak akan menggunakannya jika tidak terpaksa. Karena jin yakin semua permasalahan bisa diselesaikan tanpa menggunakan kekerasan.

Tanpa diketahui oleh orang lain, paman jin diam-diam memendam kebencian yang sangat dalam pada kakaknya (ayah jin). Sejak kecil dia selalu merasa iri akan keberhasilan kakaknya. Dia juga ingin merebut posisi jabatan yang dimiliki oleh kakaknya serta menguasai hartanya. Untuk menutupi sifatnya yang busuk didepan keluarga kakaknya dia bersikap sebagai seorang adik dan seorang paman yang baik hati dan sangat pengertian.

Sang paman pun secara rahasia menyusun rencana untuk membunuh keluarga kakaknya. Dia mengumpulkan berbagai macam racun yang sangat kuat tetapi sangat sulit untuk dideteksi bahkan oleh ahlinya sekalipun. Diam-diam dia menaruh racun tersebut kedalam makanan sang kakak. Kemudian dia berkunjung kerumah sang kakak dan berpura-pura ikut menyantap makanan tersebut. Sambil diam-diam mengamati kakaknya dan keluarganya menjemput maut. Dia sangat menikmati setiap detik dimana kakaknya kesakitan dan sekarat. Kemudian dia berpura-pura sebagai seorang korban yang selamat.

Setelah berhasil mengambil simpati publik dia pun segera mengambil alih harta dan kekuasaan kakaknya. Sayangnya niatnya itu belum bisa terpenuhi semuanya karena pada saat pembunuhan berlangsung jin, keponakannya sedang berada dikota sebelah. Untuk sepenuhnya menguasai harta kakaknya sang paman harus segera membunuh jin.

Tidak mau menimbulkan kecurigaan yang berlebih, didepan jin sang paman berpura-pura simpati dan berusaha menyemangati jin agar tegar menghadapi cobaan ini. Dengan alasan keamanan dan keselamatan jin, sang paman menyewa jasa ninja sebagai ninja bayangan yang akan melindungi jin dari usaha pembunuhan yang lain. Untuk lebih meyakinkan jin bahwa nyawanya juga dalam bahaya, sang paman mengatur sedemikian rupa dengan menyewa beberapa orang untuk berpura-pura sebagai pembunuh dan menyerang jin serta melukai dan mengancam orang-orang disekitarnya.

Tidak ingin orang-orang disekitarnya ikut terluka, jin pun memutuskan pergi meninggalkan kotanya dan menyetujui keinginan pamannya untuk menyewa seorang ninja untuk menemani dan melindunginya dalam perjalanan.

Kame yang baru saja menyelesaikan misinya langsung menghadap keruangan atasannya. Disanalah dia mendapatkan perintah untuk melaksanakan tugasnya yang lain. Kali ini dia disewa oleh seorang bangsawan untuk menemani dan melindungi keponakannya melakukan perjalanan. Tetapi tugasnya yang sebenarnya adalah meraih kepercayaan dari keponakan bangsawan tersebut. Setelah sang bangsawan berhasil merebut warisan harta & kekuasaan yang dimiliki oleh keponakannya, kame ditugaskan untuk segera membunuh keponakan bangsawan tersebut dan membuatnya seolah-olah pembunuhan tersebut adalah sebuah peristiwa kecelakaan.

Disuatu pagi yang cerah, dimana bunga sakura mulai bermekaran takdir mempertemukan kame dengan jin. Jin menyambut kehadiran kame dengan senyumnya yang hangat. Sementara kame memilih diam dalam kesendiriannya dan bersembunyi dibalik bayangan, berusaha tidak menanggapi keramahan yang diberikan oleh jin.

Pada hari itulah perjalanan mereka berdua dimulai.....

Hari terus berganti...kame dalam diam dan kesendiriannya selalu sigap menolong jin dari berbagai macam rintangan dan percobaan pembunuhan yang menghadangnya. Sementara jin selalu terlihat ramah pada kame. Jin tidak memperlakukan kame sebagai seorang ninja pendamping saja tetapi sudah menganggap kame sebagai temannya sendiri. 

Dari hari kehari kame melihat berbagai macam kebaikan yang dimiliki jin. Jin dengan hangat selalu berusaha menolong orang disekitarnya tanpa memperdulikan dirinya sendiri. Dia selalu memikirkan kepentingan dan kebahagiaan orang lain diatas kepentingan dirinya sendiri. Suatu hal yang tidak pernah dilihat dan dirasakan oleh kame yang sejak kecil dilatih dengan keras untuk menjadi seorang pembunuh yang tidak memiliki rasa belas kasihan. Dengan mengamati jin, hati kame yang telah lama tertutup rapat mulai terbuka sedikit demi sedikit. Kini...kame mulai dapat mengerti apa itu kasih sayang..dan rasa itu semakin lama semakin menyesakkan hatinya. Dia mulai berpikir dan merenungi semua perbuatan yang telah dilakukannya selama ini, semua pembunuhan yang tak terhitung jumlahnya, ingatan masa kecilnya yang telah hilang, asal usul akan keberadaannya dan keinginannya untuk merubah jalan hidupnya sedikit demi sedikit mulai bermunculan didalam benaknya walaupun pada akhirnya selalu ditepiskan kembali olehnya saat rasa ragu mulai menguasainya. 

Perjalanan mereka dihadang oleh beberapa ninja yang sangat terlatih. Mereka telah cukup lama mengintai dan mengamati jin dan kame. Ninja-ninja ini merupakan teman seperguruan kame yang disewa oleh sang paman untuk mencelakai jin. Dengan sigap kame berjuang melindungi jin. Tetapi karena jumlahnya yang terlalu banyak kame mulai merasa sedikit kewalahan. Saat kame lengah, seorang ninja tiba-tiba melemparkan beberapa shuriken kearah  jin. Kame pun melindungi jin dengan tubuhnya sebagai tameng. Shuriken-shuriken tersebut tepat mengenai beberapa bagian tubuh kame, menyayat tubuh kame dan meninggalkan luka yang cukup dalam. Walaupun terluka, kame tetap berusaha mati-matian melindungi jin, mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan jin.

Melihat kame yang terus berjuang melindunginya walaupun terluka cukup parah, jin membulatkan tekadnya untuk mengangkat pedangnya lagi. Dia tidak ingin lagi melihat orang disekitarnya terluka dan menderita karena melindunginya. Jin dengan sigap mengambil pedangnya dan mengerahkan seluruh kemampuannya sebagai seorang samurai untuk membantu kame mengalahkan ninja-ninja tersebut. Jin dan kame bekerjasama bertarung melawan serangan ninja yang datang bertubi-tubi. Jurus mereka berdua saling mengisi kekosongan dan kelemahan mereka masing-masing bagaikan sebuah tarian yang sangat mematikan bagi setiap lawan yang dihadapinya. Mereka berdua adalah pasangan yang sangat sempurna. Sehingga dengan kerjasama mereka berdua, musuh dapat dengan mudah dikalahkan.

Setelah pertarungan selesai, dengan cemas jin menanyakan luka ditubuh kame. Pada awalnya kame berusaha menutupi luka-lukanya. Tetapi jin terus mendesak....dengan sabar dan lembut jin mengobati luka-luka ditubuh kame, dengan penuh kasih membalut setiap luka dan merasa lega setelah memastikan bahwa semua luka sudah dirawat dengan baik.

Melihat jin yang tanpa ragu-ragu rela mempertaruhkan nyawanya untuk menolongnya, kame pada saat itu memutuskan bahwa takdir hidupnya sekarang adalah memberikan dan mempercayakan hidupnya pada jin. Dalam hatinya kame bersumpah setia akan selalu mendampingi jin, selalu berada disisinya dan selalu melindunginya apapun yang terjadi. 

Beberapa hari setelah luka ditubuh kame mulai pulih...............

Jin dengan penuh kasih sayang membuka perban yang membalut luka kame. Tanpa sengaja tangan jin menyentuh tangan kame, mereka pun saling memandang. Tatapan hangat jin membuat seluruh tubuh kame menjadi panas, wajahnya memerah, jantungnya berdetak semakin kencang...baru kali ini kame merasakan perasaan seperti ini. Wajah mereka pun semakin mendekat..tiba-tiba jin mencium kame dengan lembut. Terkejut.....tetapi tidak dapat menolak perasaan yang bergejolak dihatinya, kame pun membalas ciuman jin dengan malu-malu. Tanpa sadar kame meneteskan air mata....seumur hidupnya baru kali ini dia merasakan kehangatan dan kasih sayang, baru kali ini dia mengerti apa itu cinta. Semua itu berkat ketulusan dan kelembutan yang diberikan oleh jin kepadanya. Dalam diam....mereka berdua saling berpelukan...dalam keheningan mereka berdua sama-sama merasa lega, bahagia dan terharu karena pada akhirnya mereka tidak merasa sendiri lagi. Mereka telah menemukan orang yang dapat dipercaya, yang akan selalu mendukung satu sama lain baik dalam suka maupun dalam duka. Jin mempercayakan seluruh hidupnya pada kame, begitu pula sebaliknya kame mempercayakan seluruh hidupnya pada jin.

Didepan jin, kame sekali lagi mengulangi sumpah setianya...kame bersumpah akan selalu menjadi pelindung jin, akan selalu berada disisinya, menjadi orang kepercayaannya, menjadi saudaranya, menjadi temannya dan menjadi orang yang akan selalu menyayangi dan mencintainya. Dengan penuh haru...jin pun juga bersumpah akan selalu berada disisi kame. Mereka berdua akan selalu bersama selamanya.

Kame yang telah bersumpah setia pada jin merasa tidak ingin menyimpan rahasia lebih lama lagi. Akhirnya dia menceritakan pada jin siapa dalang dibalik semua percobaan pembunuhan tersebut. Kame juga membongkar kebusukan paman jin. Bagaimana sang paman membunuh keluarga jin, bagaimana sepak terjang sang paman dalam merebut kekuasaan dan harta yang dimiliki oleh keluarga jin dengan menghalalkan segala cara termasuk melukai orang-orang disekitar jin.

Jin yang tidak ingin ada orang yang terluka lagi karena dirinya, memutuskan untuk menghadapi pamannya dan segara mengakhiri permusuhan ini. Kame yang sudah bersumpah setia pun mendukung keputusan jin dan akan selalu mendampingi dan mendukungnya apapun yang terjadi. Mereka berdua segera bergegas menuju kekediaman paman jin.

Perjalanan tersebut bukanlah perjalanan yang mudah, karena paman jin telah bersiap-siap memasang berbagai macam jebakan dan memerintahkan para anak buahnya untuk berjaga-jaga. Selain itu paman jin juga menjanjikan imbalan yang sangat besar bagi para pembunuh bayaran yang berhasil membunuh jin.
Pertarungan yang sangat panjang dan melelahkan.....

Akhirnya jin dan kame berhasil memasuki kediaman paman jin, semua penjaga diluar telah berhasil dikalahkan. Jin pun langsung menuju keruangan dimana pamannya telah lama menunggu sementara kame bertarung melawan para penjaga yang bertahan didalam.

Berhadapan dengan pamannya, orang yang selama ini disayangi dan dipercayainya. Merasa berat melawan pamannya sendiri jin pun kemudian menanyakan alasan kenapa pamannya membunuh semua keluarganya, padahal selama ini keluarganya selalu bersikap baik pada pamannya. Jin berusaha membujuk agar pamannya segera menyerah tanpa melakukan pertarungan, jin berjanji akan memaafkan pamannya dan melupakan kejadian yang telah lalu. Pamannya yang telah dibutakan oleh nafsu dan kebencian tanpa ragu-ragu segera menghunuskan pedangnya kearah jin. Saat itulah jin tahu bahwa tidak ada jalan lain selain bertarung melawan pamannya sendiri. Mereka berdua pun mengerahkan seluruh kekuatannya bertarung satu lawan satu. Pada awalnya  selama beberapa saat jin sempat terdesak seakan-akan pamannyalah yang akan memenangkan pertarungan, tetapi jin kemudian berhasil menghindar dan bertahan dari serangan pamannya. Pada saat yang tepat jin berbalik menyerang pamannya. Serangannya yang cepat dan mendadak ini melemahkan pertahanan pamannya. Saat pamannya mulai kewalahan dan lengah menghadapi serangan jin, jin menghunuskan pedangnya tepat kearah pamannya. Pamannya tidak bisa menghindar lagi. Saat pamannya mengira bahwa hidupnya telah berakhir ternyata jin menahan serangannya. Pamannya pun segera berlutut dan dengan terisak-isak memohon pengampunan dari jin. Jin yang tidak sanggup membunuh pamannya sendiri memutuskan untuk mengampuni nyawa pamannya. Jin memerintahkan pamannya untuk pergi menjauh dan mengasingkan diri. Seluruh harta dan kekuasaan yang telah dikuasai oleh pamannya diambil alih kembali oleh jin. Pada saat jin berbalik membelakangi pamannya, dengan licik pamannya tersenyum penuh kebencian. Diam-diam dia mengambil pedangnya dan berniat menyerang jin dari belakang. Untung pada saat itu kame datang menyelamatkan jin dan melemparkan shuriken tepat ke tangan dan kepala paman jin. Saat itu juga paman jin langsung menghembuskan nafas terakhirnya.

Kini jin menggantikan posisi almarhum ayahnya memimpin rakyatnya dengan adil dan bijaksana. Rakyatnya dapat hidup dengan makmur dan sejahtera sama seperti pada saat almarhum ayahnya memimpin kota tersebut. Jin tidak memerintah sendirian, karena disampingnya ada kame yang selalu setia mendampinginya sebagai saudara, tangan kanan, sahabat, orang kepercayaannya dan tentu saja sebagai orang paling dicintainya.
~end~

4 komentar:

  1. KYAAAAA~~~~ >__< *nosebleed*
    Ini dia yang aku maksud... wkwkwkwkwkwk XDD

    LOVE IT!!!

    Ijin Translateeee..!! POkonya harus jadi cerita...!! Ide orisinil Mi chan... Editor me =P

    Ayo Mi chan... Mimpiin Kame ma Jin lagi... Ditunggu kisah selanjutnya... (loh??) XD

    BalasHapus
  2. waya.......gubrak.......haduh jangan pipit chan ntar bisa anemia lo...XP
    wkwkwk mang ceritanya bagus ya??masih ga yakin ma hasil karya sendiri ni.....

    BalasHapus
  3. wakakakak... daijobu...
    sejak kenal ma fandom dan anak KAT-TUN, anemia uda jadi kebiasaan.. LOL XD

    Mi-chan.. becanda de... aku kurang jelas ya bilangnya?
    INI BUAGUUUUSSSS BANGETTTT!!!!!

    BalasHapus
  4. ya maklum pipit chan....stok PeDe q masih kurang ni...

    BalasHapus